Selasa, 16 Februari 2016

danau toba

Diperkirakan Danau Toba terbentuk saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa jumlah total material pada letusan sekitar 2.800 km3 -sekitar 2.000 km3 dari Ignimbrit yang mengalir di atas tanah, dan sekitar 800 km3 yang jatuh sebagai abu terutama ke barat. Aliran piroklastik dari letusan menghancurkan area seluas 20.000 km2, dengan deposito abu setebal 600 m dengan kawah utama.
Lake-toba.jpg
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan kepunahan pada beberapa spesies makhluk hidup. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari universitas Oxford tersebut meneliti proyek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

Kerusakan lingkungan

Pada bulan Mei 2012, Pemkab Samosir menerbitkan surat keputusan (SK) Bupati Samosir No. 89 tanggal 1 Mei 2012 tentang Pemberian Izin Lokasi Usaha Perkebunan Hortikultura dan Peternakan seluas 800 hektare di Hutan Tele, di Desa Partungkot Nagijang dan Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara kepada PT Gorga Duma Sari (GDS) yang dimiliki seorang anggota DPRD Kabupaten Samosir, Jonni Sitohang.[1][2] Kemudian dilanjutkan dengan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) yang diberikan oleh Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara melalui SK Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Samosir Nomor 005 Tahun 2013.[1] Ketua Pengurus Forum Peduli Samosir Nauli (Pesona), Rohani Manalu menyatakan bahwa izin yang didapatkan ini membuat PT GDS melakukan penebangan atas kayu-kayu alam di dalam hutan tanpa memiliki AMDAL.[1] Rohani juga menyatakan bahwa akibat lain adalah terjadinya longsor dan banjir yang menimbulkan korban jiwa.[3][4]
Akibat penebangan hutan Tele, lumpur hasil erosi di atas tanah bekas penebangan tersebut telah menyebabkan pendangkalan sungai-sungai di sekitar Danau Toba.[5]
Program penanaman sejuta pohon yang digerakkan pemerintah Provinsi Sumatera Utara pun dikatakan tidak efektif karena banyak pohon yang mati karena tidak dirawat. Hal ini menyebabkan tiga aktivis lingkungan Sumatera Utara, Marandus Sirait, Hasoloan Manik (Kalpataru), dan Wilmar Eliaser Simandjorang (Satya Lencana Karya Satya, Toba Award, Wana Lestari) mengembalikan semua piagam penghargaan yang pernah diberikan pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kementerian Kehutanan, dan Istana Negara.[5][6]
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya telah melayangkan dua surat rekomendasi agar Bupati Samosir Mangindar Simbolon sebagai pemberi izin usaha dan penanggung jawab agar memberikan sanksi administratif berupa penutupan aktivitas usaha.[6] Setelah surat pertama tidak digubris, Bupati Samosir menjawab surat kedua dengan menyatakan bahwa perusahaan tidak melanggar sehingga tidak layak ditutup.[6][7] Karena Bupati tidak melaksanakan rekomendasi, Kementerian Lingkungan Hidup pun memberlakukan Pengambil Alihan Wewenang (Second Line Enforcement) dan menutup sementara aktivitas PT GDS.[6] Setelah Kementerian Lingkungan Hidup turun langsung ke lokasi berdasarkan temuan bahwa keputusan tidak digubris,[8][9] lalu Pemkab menyurati PT GDS untuk menaati surat keputusan. PT GDS pun menghentikan semua kegiatan operasional dan menarik alat-alat berat di kawasan tersebut berdasarkan pengakuan Direktur GDS Jonni Sitohang.[2]

kisi kisi ujian

KISI
-
KISI UJIAN NASIONAL
SMP/MTs 2015
-
2016
KISI
-
KISI
UJIAN NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
TAHUN PELAJARAN 2015/
2016
1.
Bahasa
Indonesia
Level Kognitif
Membaca
N
on
s
astra
Membaca
S
atra
Menulis Terbatas
Menyunting Kata, Kalimat,
Paragraf
Menyunting Ejaan
dan Tanda
Baca
Pengetahuan dan
p
emahaman
Mengidentifikasi
Men
entukan
Memaknai
Siswa mampu
-
menentukan makna
kata/kalimat pada teks
-
menentukan informasi
tersurat teks
-
menentukan bagian
teks
Siswa mampu
-
menentukan makna kata
dalam cerpen dan fabel
-
menentukan makna
tersurat dalam cerpen
dan fabel
-
menentukan
bagian
cerpen dan fabel
Siswa mampu
-
melengkapi teks
d
engan kata atau
kalimat
Siswa mampu
-
menunjukkan kesalahan
penggunaan
kata,
kalimat, kepaduan
paragraf
Siswa mampu
-
menunjukkan
kesalahan
penggunaan ejaan
atau
tanda baca
Aplikasi
Men
unjukkan bukti
Menyimpulkan
Menemukan ide
Menginterpretasikan
Menggunakan
Menyusun
Siswa mampu
-
menentukan ide pokok
teks
-
menyimpulkan isi teks
-
menyimpulkan
pendapat (pro/kontra)
-
meringkas
isi teks
Siswa mampu
-
menyimpulkan makna
simbol dalam cerpen dan
fabel
-
menyimpulkan isi tersirat
dalam cerpen/fabel
-
menyimpulkan
sebab/akibat konflik
Siswa mampu
-
menyusun urutan
kalimat berbagai jenis
teks
-
melengkapi kata,
kalimat
, paragraf
Siswa mampu
-
menggunakan istilah
dalam kalimat
-
menggunakan
kata
bentukan (mengisi sesuai
kaidah bentukan kata)
Siswa mampu
-
menggunakan ejaan
-
menggunakan tanda
baca
Penalaran
Mengevaluasi
Membandingkan
Menanggapi
Mer
efleksi
Siswa mampu
-
membandingkan
penggunaan bahasa
dan pola penyajian
beberapa
jenis teks
-
menilai keunggulan/
kelemahan
karya sastra
Siswa mampu
-
membandingkan pola
pengembangan cerpen
dan fabel
-
membandingkan
penggunaan bahasa
cerpen dan fabel
-
mengomentari isi, pola
pengembangan
/ bahasa
Siswa mampu
-
mengubah teks ke
dalam bentuk lain
-
menulis teks singkat
sesuai dengan
konteks
Siswa mampu
-
memperbaiki kesalahan
penggunaan kata,
kalimat,

masakan batak

Masakan Batak adalah jenis masakan yang dipengaruhi seni dan tradisi memasak suku Batak, yang mendiami wilayah Sumatera Utara, Indonesia. Masakan Batak adalah salah satu jenis masakan Nusantara. Salah satu ciri masakan batak adalah kegemarannya menggunakan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) sebagai rempah utama. Karena itulah Andaliman kadang dijuluki sebagai "merica batak".[1]
Kebanyakan orang Batak kini beragama Kristen, karena itulah tidak seperti suku di sekitarnya (seperti Aceh dan Minangkabau), kebanyakan hidangan Batak tidak dibatasi oleh aturan halal.[2] Daging babi, darah, dan bahkan daging anjing lazim dikonsumsi dalam tradisi kuliner Batak. Banyak makanan terbaik daerah itu dibuat dari daging babi, serta makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak biasa, akan tetapi ada juga hidangan-hidangan halal.
Pusat seni kuliner Batak terdapat di kota-kota di dataran tinggi Tanah Batak, misalnya di kawasan Tanah Karo yaitu kota Kabanjahe dan Berastagi. Sementara beberapa tempat di sekitar Danau Toba banyak menawarkan hidangan ikan air tawar seperti arsik ikan mas. Selain di Sumatera Utara, di Jakarta dan sekitarnya serta kebanyakan kota-kota besar di Indonesia dapat pula ditemukan Lapo atau rumah makan khas Batak.

Daftar isi

Sejarah

Jika masakan Sumatera di daerah lainnya banyak menunjukkan pengaruh seni memasak asing, seperti masakan Minangkabau, Melayu, dan Aceh menampilkan masakan jenis kari yang kental dipengaruh seni memasak India dan Arab, maka masakan Batak lebih menampilkan tradisi memasak asli suku bangsa Austronesia. Misalnya memasak daging babi bersama dengan darahnya, juga dapat ditemui dalam tradisi masakan Filipina, yaitu dinuguan. Sementara, sejak banyaknya suku bangsa Nusantara yang masuk agama Islam, maka seni memasak yang tidak halal, seperti menggunakan daging babi, anjing, atau darah, telah ditinggalkan dan lenyap, dan kini hanya bertahan di wilayah budaya non-Muslim seperti di Tanah Batak.

Bumbu dan rempah

Perbedaan wilayah pengaruh kuliner Batak dan Aceh antara lain ditandai dengan penggunaan rempah; memilih kari atau andaliman. Orang Aceh di pesisir menggunakan daun kari (Murraya koenigii) sebagai rempah utamanya, sementara orang Batak cenderung menyukai andaliman. Aroma andaliman mulai terasa mulai dari dataran tinggi Gayo di Aceh Tengah terus ke tenggara hingga ke Berastagi di Tanah Karo.[1]
Ada banyak masakan khas Batak dan menggunakan berbagai macam bumbu atau resep yang unik. Bumbu yang paling banyak digunakan dalam masakan Batak adalah andaliman, dan untuk segala jenis arsik digunakan bawang Batak. Sambal Tuktuk misalnya menggunakan campuran andaliman. Bumbu-bumbu lainnya yang lazim digunakan dalam masakan Batak antara lain jeruk purut dan daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, dan kunyit.

Daging

Karena Suku Batak selama sekian abad hidup relatif terisolasi dan mempertahankan sistem kepercayaan nenek moyang mereka, banyak unsur asli budaya mereka yang tetap bertahan, termasuk seni kuliner Batak. Kini banyak orang Batak yang memeluk agama Kristen, misalnya Suku Batak Toba, Karo, Simalungun, dan Pakpak, sehingga daging babi dan anjing lazim dikonsumsi. Daging anjing biasanya disebut B1, merujuk pada bahasa Batak untuk anjing yaitu "biang", sedangkan daging babi kerap disebut B2. Daging babi (B2) atau anjing (B1) itu biasanya dimasak dalam darahnya sendiri dan dibumbui sebagai saksang, atau dibakar sebagai panggang.
Meskipun demikian ada pula suku Batak yang Muslim, misalnya Suku Batak Mandailing, sehingga mereka menerapkan hukum pangan agama Islam yaitu hanya mengkonsumsi makanan halal dan tidak mengkonsumsi daging babi, daging anjing, dan darah yang diharamkan dalam agama Islam.
Salah satu hidangan daging babi khas Batak yang terkenal adalah Babi Panggang Karo — sering disingkat BPK — yang digemari penduduk setempat dan terkenal secara nasional melalui Lapo atau restoran Batak di kota-kota besar di Indonesia. BPK terdiri dari irisan daging babi panggang dengan tiga saus penyerta: semangkuk kaldu yang terbuat dari rebusan tulang babi, sepiring darah babi yang dimasak dengan lada dan cabai, serta sepiring sambal pedas.[2]
Jenis daging lain yang lazim dikonsumsi dalam masakan Batak adalah daging kerbau dan sapi, serta ayam. Manuk Napinadar adalah ayam panggang yang disiram darah ayam itu sendiri, dibumbui andaliman dan bubuk bawang putih. Ayam Tasak Telu adalah salah satu hidangan ayam yang terkenal. Tasak telu secara harfiah berarti "memasak tiga kali," dan terdiri dari tiga bagian hidangan: Hidangan pertama adalah ayam rebus. Hidangan kedua adalah saus yang terbuat dari biji jagung matang yang digiling halus, rempah-rempah dan dicampur sisa kaldu dari ayam rebus. Bagian ketiga adalah bermacam-macam sayuran cincang dan kelapa yang dibumbui. Tasak telu adalah hidangan yang kaya cita rasa.

Ikan

Sebagai suku bangsa yang hidup di pedalaman Sumatera Utara, ikan air tawar yang hidup di sungai atau Danau Toba lazim dikonsumsi oleh warga Batak. Ikan mas biasanya dimasak sebagai Arsik atau Dengke Mas na Niura, yakni ikan yang tidak dimasak, tetapi hanya dibumbui. Selain ikan mas, ikan lele dan mujair biasanya dimasak sebagai Na Tinombur.

Bahan-bahan eksotik

Hidangan Batak kadang menggunakan daging yang tidak lazim seperti daging anjing (B1 atau "biang") yang dimasak saksang atau panggang.
Salah satu hidangan unik yang tidak biasa adalah pagitpagit yang beraroma menyengat. Bahan-bahannya termasuk sayur daun singkong, santan, rimbang (sejenis tumbuhan suku terung-terungan atau solanaceae tidak beracun yang agak pahit), bunga dari beberapa tanaman lokal yang tersedia, dan saus arsik. Daging babi atau daging sapi dapat digunakan dalam hidangan ini. Keunikan pagitpagit adalah semua bahan sayuran itu dicampur jus perasan dari kunyahan makanan atau isi lambung sapi — makanan yang telah dicerna dan dimuntahkan oleh hewan pemamah biak tersebut.
Hidangan unik lainnya yang mulai jarang ditemukan adalah kidu, yaitu ulat atau larva pohon enau yang digoreng sejenak kemudian dimasak dalam kuah arsik, sejenis saus Batak yang terbuat dari campuran andaliman, kunyit, bawang putih, dan kemiri.

budaya suku batak

SEJARAH
       Kerajaan Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan. Raja yang bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi). Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama. Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.

DESKRIPSI LOKASI
   Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara. Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah. Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak. Dilihat dari wilayah administrative, mereka mendiami wilayah beberapa Kabupaten atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara. Yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan.
UNSUR BUDAYA
A. Bahasa
Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat, ialah: (1)Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo; (2) Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak; (3) Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun; (4) Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.
B. Pengetahuan
Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam. Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya.
C. Teknologi
     Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak. Masyarakat batak juga memiliki sebuah kelender batak  pada zaman dahulu.
D. Organisasi Sosial
a. Perkawinan
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.
b. Kekerabatan
Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya, Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur, (b) perbedaan pangkat dan jabatan, (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status kawin.
E. Mata Pencaharian
Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan .
Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba.
Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.
F. Religi



    Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan . Agama kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara. Walaupun d emikian banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi pendduk batak. Orang batak mempunyai konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan kedudukanya . Debeta Mula Jadi Na Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan maha pencipta; Siloan Na Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus. Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : Tondi: jiwa atau roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu : Tondinya orang yang sudah mati. Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal.

cara mengatasi jerawat

Cara menghilangkan jerawat membandel secara alami dan efektif merupakan rangkaian cara mengatasi jerawat yang kami tulis spesial dalam blog ini. Sebelumnya pernah diulas lengkap mulai jenis-jenis jerawat, penyebab jerawat, menghilangkan jerawat alami, menghilangkan jerawat batu hingga menghilangkan bekas jerawat seperti noda hitam atau bopeng akibat jerawat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah seputar masalah utama remaja ini.

Ya benar jerawat merupakan masalah umum yang harus dihadapi sebagian besar orang terutama remaja. Jerawat memiliki banyak sekali jenis dan cara penangannya, setiap jenis jerawat harus ditangani secara berbeda jika tidak maka akan semakin parah. Ada banyak tantangan bagi penderita jerawat seperti tidak boleh memencet dengan kuku dan lain sebagainya yang harus dipatuhi jika tidak ingin jerawat sembuh meninggalkan bekas seperti flek hitam atau bahkan bopeng bekas jerawat.

Memecahkan jerawat sendiri menggunakan alat apapun jenisnya sangat tidak dianjurkan. Sebelum kita bahas lebih lanjut seputar cara menghilangkan jerawat yang membandel secara alami ada salah satu klinik yang kami rekomendasikan, anda bisa datang ke klinik kecantikan bernama ZAP Clinic, karena klinik ini menyediakan perawatan Face Rejuvenation yang dapat dipilih sebagai cara menghilangkan jerawat secara profesional menggunakan teknologi modern. Face Rejuvenation dapat menghilangkan jerawat tanpa melakukan ekstraksi / mengeluarkan komedo dan jerawat secara paksa dan menyakitkan yang sering kali dilakukan saat Anda menjalani facial konvensional.

Face Rejuvenation adalah perawatan kulit wajah menggunakan teknologi berbasis cahaya yang bekerja di lapisan epidermis kulit sehingga efektif mengurangi jerawat atau peradangan. Tidak hanya itu, Face Rejuvenation juga dapat mengurangi pigmentasi sehingga kulit wajah terlihat lebih cerah, menyamarkan kerutan halus, dan merangsang regenerasi kolagen sehingga dapat membuat kulit wajah terasa lebih lembut dan halus. Informasi lengkap mengenai perawatan ini silahkan kunjungi http://zap.co.id/face-rejuvenation-treatment-zap



Memang ada banyak cara dan solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat yang muncul pada wajah ataupun punggung. Diantaranya seperti membeli beragam obat diapotik, menggunakan bahan-bahan alami dan pergi kedokter atau klinik yang memang berpengalaman dibidangnya. Menggunakan obat yang mengandung bahan kimia tidak kami sarankan karena memiliki resiko yang sangat tinggi akan lebih baik jika langsung melakukan konsultasi pada dokter sehingga akan lebih cepat sembuh. Cara lain yang cukup efektif, murah dan tak beresiko adalah menggunakan bahan-bahan alami atau bahan tradisional yang sejak dulu menjadi andalan nenek moyang kita.

Cara Mengatasi Jerawat Membandel Secara Alami, Cepat dan Efektif

Bagi anda yang menderita jerawat yang membandel berikut ini cara menghilangkan jerawat membandel yang bisa anda coba :

#1 Menggunakan Es Batu

Es batu berperan untuk meningkatkan sirkulasi darah pada area sekitar jerawat sekaligus membantu mengecilkan pori-pori pada kulit, membunuh bakteri penyebab jerawat, menghilangkan kotoran pada kulit dan menghilangkan minyak berlebih yang menumpuh pada kulit.

Cara Mengatasi Jerawat Dengan Es Batu
  • Siapkan es batu secukupnya
  • Bungkus menggunakan kain yang bersih
  • Tempelkan pada area wajah yang berjerawat secara merata
  • Tahan selama beberapa menit dan lepaskan ketika sudah tak bisa menahan rasa dinginnya
  • Ulangi lagi terus proses tersebut selama berkali-kali sekitar 10-20 kali
  • Lakukan cara ini dengan rutin hingga jerawat benar-benar sembuh

#2 Menggunakan Madu

Madu memang mmeiliki banyak khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh yang tak bisa diragukan lagi. Madu juga mengandung antibiotik yang sangat tinggi. Madu dapat mencegah infeksi menyebar yang berakibat meradangnya jerawat.

Cara Menghilangkan Jerawat Menggunakan Madu
  • Siapkan madu alami (bukan madu produksi pabrik)
  • Oleskan pada jerawat menggunakan kapas
  • Diamkan sekitar 25-35 menit
  • Bersihkan wajah menggunakan air bersih sesudahnya
  • Lakukan rutin hingga mendapatkan hasil yang maksimal

#3 Menggunakan Buah Lemon

Salah satu buah yang mengandung Vitamin C yang sangat tinggi ialah lemon. Lemon sangat baik jika digunakan untuk mengobati jerawat, lemon dapat mengecilkan jerawat dengan cepat. Tetapi yang perlu diingat ialah pergunakan lemon yang masih segar dan cara ini mungkin tidak cocok untuk kulit yang sensitif.

Cara Menyembuhkan Jerawat Menggunakan Lemon
  • Sediakan 1-2 buah lemon segar
  • Peras lemon dan taruh airnya pada wadah
  • Basuhkan air lemon pada wajah yang berjerawat menggunakan kapas
  • Lakukan ini secara rutin saat malam menjelang tidur

#4 Menggunakan Bawang Putih

Bawang puti yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur ini merupakan antijamur, antiseptik, antioksidan dan antivirus yang sangat bermanfaat sekali untuk wajah berjerawat. Bawang putih juga mengandung sulfur yang dapat mempercepat proses penyembuhan jerawat.

Cara Menghilangkan Jerawat Menggunakan Bawang Putih
  • Ambil bawang putih dan potong 1 siung bawang putih menjadi 2 bagian
  • Gosok-gosokkan bawang putih yang telah dipotong ke jerawat dan biarkan selama 5-10 menit
  • Cucilah wajah menggunakan air bersih
  • Lakukan ini secara rutin hingga mendapatkan hasil yang maksimal

#5 Menggunakan Buah Tomat

Tomat merupakan buah yang juga kaya dengan kandungan Vitamin A dan Vitamin C. Kandungan vitamin yang tinggi tersebut membuat buah tomat sangat baik untuk dijadikan obat alami untuk menghilangkan jerawat.

Cara Mengobati Jerawat Menggunakan Buah Tomat
  • Sediakan 1 buah tomat yang matang (kemerahan)
  • Potong buah tomat menjadi irisan tipis-tipis
  • Tutup area jerawat dengan irisan tomat tersebut
  • Diamkan sekitar 10-15 menit
  • Lakukan dengan rutin

keindahan wajah bumi dari luar angkasa

FOTO: Keindahan Wajah Bumi dari Luar Angkasa

Foto-foto ini diambil sepanjang tahun 2013. Sangat menakjubkan.
FOTO: Keindahan Wajah Bumi dari Luar Angkasa
Foto Bumi dari luar angkasa yang diambil pada tahun 2013 (space.com)

Daily Mail melansir, Sabtu 4 Januari 2014, beberapa foto-foto yang diambil pada tahun 2013 itu terbilang penting, mulai dari gunung berapi yang meletus, sampai super topan Haiyan yang mengakibatkan ribuan nyawa manusia melayang di Filipina.

Salah satu foto paling indah adalah gambar yang diambil pada 19 Juli 2013 lalu. Foto itu memperlihatkan kota-kota di Iran dan di Semenanjung Arab yang diterangi oleh cahaya bulan.

Sementara pada bulan Desember 2013, astronot di ISS juga berhasil mengambil gambar yang tidak kalah indah membaranya gunung berapi Ambrym di kepulauan Vanuatu, wilayah timur Australia. Ambrym merupakan sebuah pulau vulkanik yang memiliki luas 31 mil persegi.

Gambar yang sangat dramatis dari keindahan Bumi juga berhasil diambil para astronot di wilayah Hervey Bay di Queensland, Australia. Di gambar itu terlihat sebuah selat yang memisahkan wilayah pantai Queensland dengan negara tetangganya, Fraser Island.

Pada bulan Oktober 2013, astronot NASA, Douglas H. Wheelock, berhasil mengambil gambar keindahan dari danau O'Higgins yang dipenuhi gletser. Danau yang terletak wilayah Chili itu memiliki kedalaman sekitar 836 meter.

Tips Terhindar dari Kejahatan di Media Sosial

Tips Terhindar dari Kejahatan di Media Sosial

JAKARTA – Merebaknya kejahatan di media sosial dewasa ini seiring dengan semakin pesatnya peningkatan pemakai internet di Indonesia. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sampai akhir 2014 tercatat ada 88,1 juta pemakai internet dari jumlah penduduk 255 juta orang di Indonesia. Jumlah ini lebih besar dari perkiraan sebelumnya diangka 83 juta orang.
We Are Social sendiri mencatat ada sekira 72,7 juta pemakai internet aktif. Lebih mengejutkan lagi 72 juta diantaranya adalah pemakai media sosial. Artinya lebih dari 80 persen pemakai internet Indonesia aktif di media sosial.
Jumlah pengguna media sosial di Indonesia ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan dari penelitiannya, We Are Social mencatat ada 308,2 juta perangkat mobile yang aktif digunakan berselancar di dunia maya. Sekira 62 juta akun media sosial aktif dari perangkat mobile.
Data ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan penggunaan internet tertinggi di dunia. Bahkan Indonesia menjadi negara yang paling gandrung bermedia sosial. Fakta ini jelas kabar menggembirakan, namun juga ada efek negatif yang harus dihadapi.
Kejahatan dengan modus memakai media social semakin bertambah. Kejahatan tradisional yang selama ini biasa ditemui ditempat umum, mulai menjamah media sosial. Mulai dari pencurian, penipuan sampai pemerasan.
Praktik-praktik kejahatan dengan media sosial  di atas sudah marak sejak beberapa tahun lalu. Apalagi dengan semakin mudahnya mendapatkan smartphone dan akses internet. Namun hal tersebut bias dihindari jika kita waspada semenjak dini.
Berikut tips yang dituliskan oleh Pratama D Persadha, Chairman & Founder CISSReC (Communication and Information System Security Research Center)
Bijak dalam Mencantumkan Data Pribadi
Memang tidak ada salahnya mencantumkan alamat, pekerjaan dan nomor telefon genggam, sehingga orang lebih mudah mengenal kita.
Namun selayaknya kita tidak mencantumkan data pribadi yang bisa diambil seenaknya oleh orang lain. Banyaknya SMS penipuan juga disebabkan oleh mudahnya mendapatkan nomor pribadi lewat media sosial. Bila ada teman baru di media sosial, sudah ada fasilitas inbox untuk berkirim pesan.
Manfaatkan Sistem Pengaturan di Media Sosial
Baik Facebook maupun Twitter ada pengaturan siapa saja yang bisa melihat profil akun kita, dan bisa mengatur apakah orang asing bisa melihat dan berinteraksi dengan akun kita.
Selektif Memilih Teman dan Meng-approve Permintaan Pertemanan
Bila akun kita penuh dengan informasi pribadi, maka jangan sekali-kali menerima permintaan pertemanan dari orang yang sama sekali tidak kita kenal. Kita juga harus aktif mencari tahu siapa jati diri orang yang mengajak kita berteman di media sosial. Jangan sampai akun fiktif dan hanya berkepentingan sesaat menjadi teman kita.
Bijak Dalam Mengelola Akun
Sebaiknya dalam bermedia sosial kita tidak sembarangan dalam berkomentar, posting status maupun mengunggah foto. Thinking before you post! Bisa jadi status dan komentar-komentar kita yang kurang sopan akan di-capture orang dan digunakan untuk memeras kita.
Begitu juga dengan foto, jangan mengunggah foto-foto pribadi yang bisa memancing seseorang berbuat kejahatan. Bisa saja saat kita posting status dan foto dengan keadaan masih sendiri di sebuah tempat yang sepi akan memancing seseorang datang dan melakukan kejahatan. Hal seperti ini sering terjadi dan wajib menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Selektif dalam Menerima Ajakan Telefon atau Videocall
Kejahatan sering terjadi setelah adanya ajakan kopi darat dengan teman yang baru dikenal di media sosial. Ada yang melakukan pemerasan, penculikan sampai pemerkosaan.
Dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, sebaiknya para pengguna media sosial lebih mawas diri dan tidak sembarangan dalam berktivitas dunia maya.
Pemerintah juga mulai bisa memasukkan bahan aturan terkait perilaku sehat dalam media sosial. Hal ini sudah dilakukan di beberapa negara maju seperti AmerikaSerikat.

Senin, 15 Februari 2016

pengaruh gedget dikalangan remaja

Pengaruh Gadget Dikalangan Remaja

Perkembangan gadget dewasa ini sangat luar biasa, bahkan penggunaaannyapun sudah merambah jauh ke desa termasuk menghilangkan batas usia pemakainya. Gadget selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya. Gadget kadang juga disebut dengan gizmos. Memiliki gadget tentu sah dan tidak salah, gadget kini bukan lagi menjadi barang tersier, bahkan untuk sebagian orang telah mejadi kebutuhan primer. Gadget boleh saja kita sebut pelengkap, dengan  fungsi melengkapi kehidupan  profesional dan keseharian kita. Kesalahan terjadi apabila gadget beralih fungsi menjadi  esensi dalam hidup. Saat ini kita memasuki era gadget. Gadget ini  mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan kita. Berbicara masalah p

Melayu Riau

Melayu Riau

Melayu Riau
ملايو رياو
Parameswara Hang Tuah Enrique of Malacca Raja Ali Haji Syarif Kasim II dari Siak Tuanku Tambusai Raja Haji Fisabilillah

Jumlah populasi
7,789,585 (2010 perkiraan)
Kawasan dengan konsentrasi signifikan
Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara bagian selatan, Jambi bagian utara
Bahasa
Melayu Riau
Malaysia
Minangkabau
Indonesia
Agama
Islam
Kelompok etnik terdekat
Minangkabau, Bugis, Mandailing
Melayu Riau(Jawi: ملايو رياو) adalah salah satu dari banyak Rumpun Melayu yang ada di nusantara. Mereka berasal dari daerah Riau yang menyebar di seluruh wilayah sampai ke pulau-pulau terkecil yang termasuk dalam wilayah propinsi Riau dan kepulauan Riau. Wilayah kediaman mereka yang utama adalah di daerah Riau kepulauan, sebagian besar di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaru yang merupakan kekuatan kerajaan Riau di masa lampau.
Provinsi Riau, terletak di bagian tengah Pulau Sumatera. Sebelah Utara provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Meskipun sebagian besar penduduk Melayu Riau hidup di Pulau Sumatera, sebagian lain tinggal di kepulauan. Dua pulau yang paling berkembang dalam gugusan pulau itu adalah Pulau Batam dan Pulau Bintan.
Bahasa Melayu Riau adalah bagian dari rumpun Bahasa Melayu. Bahasa Riau sendiri memiliki dua dialek, yakni dialek Melayu Riau Daratan yang digunakan di Pulau Sumatera, dan dialek yang mereka gunakan di Kepulauan Riau dan di daerah pesisir pantai. Sastra Melayu Riau terekam dengan baik dalam pantun, syair, gurindam, hikayat, karmina, seloka, puisi-puisi tradisional, peribahasa lokal, mantra-mantra, dan kisah-kisah roman, serta bentuk-bentuk ekspresi lainnya yang mereka gunakan untuk mengungkapkan perasaan mereka.

Daftar isi

Etimologi

Melayu (Aksara Tionghoa Tradisional: 末羅瑜國; Pinyin: Mòluóyú Guó), berasal dari kata Malaya dvipa dari kitab Hindu Purana yang berarti tanah yang dikelilingi air yang merujuk pada sebuah Kerajaan Melayu Kuno di Jambi pada abad ke-7.[1][2]
Pantai timur Sumatera khususnya Riau termasuk dalam kawasan swapraja atau berkepemerintahan sendiri.
Nama riau sendiri ada tiga pendapat. Pertama, dari kata Portugis, rio berarti sungai.[3][4] Pada tahun 1514, terdapat sebuah ekspedisi militer Portugis yang menelusuri Sungai Siak, dengan tujuan mencari lokasi sebuah kerajaan yang diyakini mereka ada pada kawasan tersebut, sekaligus mengejar pengikut Sultan Mahmud Syah yang mengundurkan diri menuju Kampar setelah kejatuhan Kesultanan Malaka.[5][6] Pendapat kedua riau berasal dari kata riahi yang berarti air laut, yang diduga berasal dari kitab Seribu Satu Malam.[4]
Pendapat ketiga diangkat dari kata rioh atau riuh berasal dari penamaan rakyat setempat yang berarti ramai, Hiruk pikuk orang bekerja, yang mulai dikenal sejak Raja kecik memindahkan pusat kerajaan melayu dari johor ke ulu Riau pada tahun 1719.[4] Nama ini di pakai sebagai salah satu dari empat negeri utama yang membentuk kerajaan Riau, Lingga, Johor dan pahang. Namun, akibat dari Perjanjian London tahun 1824 antara Belanda dengan Inggris berdampak pada terbelahnya kerajaan ini menjadi dua. Belahan Johor-Pahang berada di bawah pengaruh Inggris, Sedangkan belahan Riau-Lingga berada dibawah pengaruh Belanda.[7][8]
Dibawah pengaruh Belanda tahun 1905-1942, nama Riau dipakai untuk sebuah karesidenan yang daerahnya meliputi kepulauan Riau serta pesisir timur Sumatera bagian tengah. Demikian juga dalam zaman Jepang relatif masih di pertahankan. Setelah propinsi Riau terbentuk tahun 1958 nama tersebut masih dipergunakan hingga kini.

Asal-usul

Candi Muara Takus di Riau, diduga pernah menjadi pusat kerajaan Sriwijaya.
Riau diduga telah dihuni sejak 100.000-400.000 SM. Kesimpulan ini diambil setelah penemuan alat-alat dari zaman Pleistosen di daerah aliran sungai Sungai Sengingi di Kabupaten Kuantan Singingi pada bulan Agustus 2009. Alat batu yang ditemukan antara lain kapak penetak, perimbas, serut, serpih dan batu inti yang merupakan bahan dasar pembuatan alat serut dan serpih. Tim peneliti juga menemukan beberapa fosil kayu yang diprakirakan berusia lebih tua dari alat-alat batu itu. Diduga manusia pengguna alat-alat yang ditemukan di Riau adalah pithecanthropus erectus seperti yang pernah ditemukan di Jawa Tengah.[9][10]
Imperium Melayu Riau juga merupakan penyambung warisan Kedatuan Sriwijaya yang berbasis agama Buddha. Ini bukti ditemukannya Candi Muara Takus yang diduga merupakan pusat pemerintahan Sriwijaya, yang berasitektur menyerupai candi-candi yang ada di India. Selain itu, George Cœdès juga menemukan persamaan struktur pemerintahan Sriwijaya dengan kesultanan-kesultanan melayu abad ke-15.[11] Kerajaan Melayu dimulai dari Kerajaan Bintan-Tumasik abad ke-12, disususul dengan periode Kesultanan-kesultanan melayu Islam.
Teks terawal yang membahas mengenai dunia melayu adalah Sulalatus Salatin atau yang dikenal sebagai Sejarah Melayu karya Tun Sri Lanang, pada tahun 1612[12]. Menurut kitab tersebut, Bukit Seguntang adalah tempat dimana datangnya Sang Sapurba yang dimana keturunannya tersebar di alam melayu. Sang Mutiara menjadi raja di Tanjungpura dan Sang Nila Utama menjadi raja di Bintan sebelum akhirnya pindah ke Singapura.[13]
Daerah kekuasaan kesultanan Malaka.

Agama

"Maka segala adat-istiadat Melayu itu pun sah menurut syarak Islam dan syariat Islam. Adat-istiadat itulah yang turun-temurun berkembang sampai ke negeri Johor, negeri Riau, negeri Indragiri, negeri Siak, negeri Pelalawan, dan sekalian negeri orang Melayu adanya. Segala adat yang tidak bersendikan syariat Islam salah dan tidak boleh dipakai lagi. Sejak itu, adat-istiadat Melayu disebut adat bersendi syarak yang berpegang kepada kitab Allah dan sunah Nabi".[14]
— Tonel, 1920.
Masyarakat melayu pada umumya identik dengan Islam yang menjadi fondasi dari sumber adat istiadatnya. Oleh karena itu, adat istiadat orang Melayu Riau bersendikan syarak dan syarak bersendikan Kitabullah.[15][16]
Sebelum kedatangan Islam ke nusantara, banyak bagian wilayah berada di bawah Kerajaan Sriwijaya antara abad ke-7 sampai abad ke-14 yang sangat dipengaruhi oleh tradisi Hindu-Buddha.[17] Pada masa itu Islam sudah diperkenalkan ketika Maharaja Sriwijaya mengirimkan surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang berisi permintaan untuk mengirimkan utusan untuk menjelaskan hukum Islam kepadanya.[18]
Ilustrasi pengislaman Raja-raja Melayu.
Pada abad ke-12, masuknya Islam ke nusantara dibawa melalui Samudera Pasai yang telah terlebih dahulu dan diakui sebagai perintis kerajaan Islam di nusantara pada zamannya.[19]
Proses ekspansi Islam terjadi melalui perdagangan, pernikahan dan kegiatan misionaris ulama Muslim. Faktor-faktor ini menyebabkan penyebaran damai dan pertumbuhan pengaruh Islam di seluruh alam melayu. Faktor kuat diterimanya Islam oleh masyarakat melayu adalah aspek kesetaraan manusia, yang menurut ideologi masyarakat kala itu menganut sistem kasta dalam Hindu, dimana masyarakat kasta kelas bawah lebih rendah dari anggota kasta yang lebih tinggi.[20]
Masa keemasan ketika Malaka menjadi sebuah kesultanan Islam. Banyak elemen dari hukum Islam, termasuk ilmu politik dan administrasi dimasukkan ke dalam hukum Malaka, terutama Hukum Qanun Malaka. Penguasa Melaka mendapat gelar 'Sultan' dan bertanggung jawab terhadap agama Islam. Pada abad-15 Islam menyebar dan berkembang ke seluruh wilayah Melaka termasuk seluruh Semenanjung Malaya, Kepulauan Riau, Bintan, Lingga dan beberapa wilayah di pesisir timur Sumatera, yaitu Jambi, Bengkalis, Siak, Rokan, Indragiri, Kampar, dan Kuantan. Malaka dianggap sebagai katalisator dalam ekspansi Islam ke daerah lainnya seperti Palembang, Sumatera, Patani di Thailand selatan, Utara Kalimantan, Brunei dan Mindanao.[21]
Disisi lain, orang Sakai dan Talang Mamak masih menganut animisme. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak penduduk Sakai dan Talang Mamak yang sudah memeluk agama Islam. Meski begitu, peralihan kepercayaan itu tak memupus kebiasaan mereka mempraktekkan ajaran nenek moyang mereka.

Bahasa

Lihat pula: Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia
Raja Ali Haji, seorang pujangga sekaligus peletak dasar pertama tata bahasa Melayu lewat kitab Pedoman Bahasa yang menjadi kamus eka bahasa pertama di Nusantara.
Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena Sejarah tersebut di mulai pada jaman Kerajaan Sriwijaya, saat itu Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Awalnya pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, dan akhirnya pindah ke Riau. Sejak itulah Riau mendapat predikat sebagai pusat kerajaan Melayu tersebut. Karena itu bahasa Melayu jaman Malaka terkenal dengan Melayu Malaka, bahasa Melayu jaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu jaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau.
Bahasa Melayu Riau sudah dibina sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji, sehingga bahasa ini sudah memiliki standar pada zamannya dan juga sudah banyak dipublikasikan, berupa; buku-buku sastra, buku-buku sejarah dan agama pada era sastra Melayu klasik pada abad-19.

Dialek

Riau memiliki berbagai macam subdialek Melayu yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu subdialek Daratan dan subdialek Kepulauan. Subdialek Daratan mempunyai ciri-ciri fonologis yang berdekatan dengan bahasa Melayu Minangkabau, sedang subdialek Kepulauan mempunyai ciri fonologis yang berdekatan dengan bahasa Melayu Malaysia.
Di samping berbagai ciri khas lain, kedua subdialek ini ditandai dengan kata-kata yang dalam bahasa Indonesia merupakan kata-kata yang berakhir dengan vokal /a/; pada subdialek Daratan diucapkan dengan vokal /o/, sedang pada subdialek Kepulauan diucapkan /e/lemah. Beberapa contohnya antara lain: Penyebutan kata /bila/, /tiga/, /kata/ dalam Bahasa Indonesia akan menjadi demikian dalam Bahasa Riau Daratan: /bilo/, /tigo/, /kato/. Sementara dalam Bahasa Riau Kepulauan menjadi: /bile/, /tige/, /kate/.

Tulisan

Lihat pula: Abjad Jawi

Adat dan budaya

Sistem kekerabatan

Setiap keluarga inti berdiam di rumah sendiri, kecuali pasangan baru yang biasanya lebih suka menumpang di rumah pihak isteri sampai mereka punya anak pertama. Karena itu pola menetap mereka boleh dikatakan neolokal. Keluarga inti yang mereka sebut kelamin umumnya mendirikan rumah di lingkungan tempat tinggal pihak isteri. Prinsip garis keturunan atau kekerabatan lebih cenderung parental atau bilateral.
Hubungan kekerabatan dilakukan dengan kata sapaan yang khas. Anak pertama dipanggil long atau sulung, anak kedua ngah/ongah, dibawahnya dipanggil cik, yang bungsu dipanggil cu/ucu. Biasanya panggilan itu ditambah dengan menyebutkan ciri-ciri fisik orang yang bersangkutan, misalnya cik itam jika cik itu 'berkulit' hitam, ngah utih jika Ngah itu 'berkulit' putih, cu andak jika Ucu itu orangnya pendek, cik unggal jika si buyung itu anak tunggal dan sebagainya. Tetapi terkadang bila menyapa orang yang tidak dikenal atau yang baru mereka kenal, mereka cukup memanggil dengan sapaan abang, akak, dek, atau nak.
Pada masa dulu orang Melayu juga hidup mengelompok menurut asal keturunan yang mereka sebut suku. Kelompok keturunan ini memakai garis hubungan kekerabatan yang patrilineal sifatnya. Tetapi orang Melayu Riau yang tinggal di daratan Sumatera sebagian menganut faham suku yang matrilineal. Ada pula yang menyebut suku dengan hinduk atau cikal bakal. Setiap suku dipimpin oleh seorang penghulu. Kalau suku itu berdiam di sebuah kampung maka penghulu langsung pula menjadi Datuk Penghulu Kampung atau Kepala Kampung. Setiap penghulu dibantu pula oleh beberapa tokoh seperti batin, jenang, tua-tua dan monti. Di bidang keagamaan dikenal pemimpin seperti imam dan khotib.
Rumah Melayu Riau, Lipat Kajang.

Rumah tradisional

Dalam masyarakat Melayu tradisional, rumah merupakan bangunan utuh yang dapat dijadikan tempat kediaman keluarga, tempat bermusyawarah, tempat beradat berketurunan, tempat berlindung bagi siapa saja yang memerlukan. Oleh sebab itu, rumah Melayu tradisional umumya berukuran besar. Selain berukuran besar, rumah Melayu juga selalu berbentuk panggung atau rumah berkolong, dengan menghadap ke arah matahari terbit.
Rumah Melayu Riau, Atap Lontik/Lentik.
Jenis rumah Melayu meliputi rumah kediaman, rumah balai, rumah ibadah dan rumah penyimpanan. Penamaan itu disesuikan dengan fungsi dari setiap bangunan. Secara umum ada lima jenis rumah adat Melayu Riau yaitu:
  • Balai Salaso Jatuh atau Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar.
  • Rumah Melayu Atap Limas Potong.
  • Rumah Melayu Atap Belah Bubung.
  • Rumah Melayu Atap Lipat Kajang.
  • Rumah Melayu Atap Lontik.

Pakaian tradisional

Lihat pula: Baju Kurung
Baju Melayu Cekak Musang dan kain samping serta Baju Kurung dengan selendang dan sarung.
Baju Melayu adalah pakaian umum bagi lelaki yang digunakan secara umum oleh orang Melayu dan rumpunnya di nusantara, khususnya Riau. Ada dua jenis yang pertama adalah baju kemeja lengan panjang yang memiliki kerah kaku mengangkat dikenal sebagai kerah Cekak Musang. Sepasang baju dan celana biasanya yang terbuat dari jenis yang kain yang sama yakni sutra, katun, atau campuran polyester dan katun. Kain samping merupakan kain pelengkap yang sering digunakan untuk dipadu padankan dengan Baju Melayu, baik terbuat dari kain songket atau kain sarung. Sebuah tutup kepala berwarna hitam yang biasa dikenal sebagai songkok atau peci dipakai untuk menyempurnakan pakaian tersebut.
Sedangkan bagi perempuan adalah baju Kurung berbentuk gaun panjang longgar, yang terdiri dari rok dan blus. Biasanya bagian rok terbuat dari kain panjang berbahan songket, sarung atau batik dengan lipatan di satu sisi.

Masakan khas

Hidangan Nasi Lemak tradisional lengkap bersama belacan, gulai ayam, telur rebus, kacang goreng dan sambal teri.
Masakan tradisional Melayu Riau memiliki banyak persamaan dengan masakan Rumpun Melayu lainnya dan Sumatra pada umumnya yang banyak menggunakan rempah dan santan untuk menghasilkan makanan gulai yang berbumbu, gurih, berlemak, dan kental hingga berwarna kemerahan dan kuning tua. Kebanyakan menu masakan memakai bahan dasar ikan, dari patin, lomek, baung, teri, tengiri. pari, serta udang-udangan, dan seringkali memakai daging kerbau atau lembu. Bumbu tambahan yang umum digunakan adalah belacan. Hampir setiap masakan Melayu disajikan bersama nasi putih atau dengan nasi lemak dan biasanya disantap menggunakan tangan.